Selasa, 02 November 2010

TINGKAT KECERDASAN MANUSIA

tingkat kecerdasan manusia memang sudah timbul disaat kita lahir, dan sebuah anugrah yang telah diberikan oleh Allah SWT.
tingkat kecerdasan pada manusia mempunyai bagian-bagiannya, antaralain: IQ, EQ,SQ,CQ,AQ
dan semua itu memiliki satu ikatan yang dimana apabila salah satu memiliki kekurangan maka tidak akan seimbang.
Contoh orang yang memiliki IQ tinggi EQ nya rendah maka cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ nya tinggi.
IQ adalah kemampuan untuk berfikir dan bertindak secara logis,terrah, serta menguasai lingkungan secara efektif. EQ adalah suatu letupan perasaan seseorang, kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi. dan menurut psikiater 90% prestasi kerja ditentukan oleh EQ. SQ adalah inti dari pusat diri sendiri, memiliki prinsip dan visi yang kuat.CQ adalah potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu atau penemuan-penemuan. CQ adalah SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdaasan kreativitas. Dan yang terakhir AQ adalah kemampuan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
Jadi semua bagian-bagian itu harus seimbang agar bisa saling melengkapi dan insyaAllah kedepannya kelak akan menjadi orang sukses. amiiin

PRIVATISASI BUMN

menurut pendapat saya privatisasi BUMN itu ada baiknya dan ada buruknya juga. Sebenarnya Kebijakan privatisasi BUMN di Indonesia menjadi bagian penting dari kebijakan ekonomi pemerintah. Semestinya Privatisasi bisa menjadi langkah untuk mengurangi intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi yang seharusnya dilaksanakan oleh sektor swasta. Dan Privatisasi juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi perusahaan yang selanjutnya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tapi kenyataannya Prrivatisasi ini digunakan untuk menutup defisit APBN, inilah buruknya privatisasi BUMN. Sebenarnya privatisasi BUMN boleh dilakukan asalkan memperhatikan asas-asas kebijakan publik dan berharap buat kedepannya privatisasi tidak lagi ditujukan untuk menutup defisit APBN semata.